April 17, 2011

Sinopsis 49 Days episode 9




Han Kang masuk ke dalam rumah Min Ho, lalu menghampiri Yi Kyung. Ia menatap tajam Yi Kyung. Yi Kyung gugup lalu memundurkan langkahnya, Yi Kyung berkata dengan takut, “Ada.. Ada masalah apa?”. Han Kang menjawab, “Aku ingin menanyakan satu hal, Song, Apa yang sedang kau lakukan di sini?”. Yi Kyung menjawab gugup, “Itu, bukankah aku sudah mengatakan padamu kemarin.” Han Kang meneruskan kata-katanya, “Kalau kau berada di sini, karena Min Ho, katakana padaku. Dan ,aku tidak akan mengganggumu lagi. Tapi kalau tidak, kau seharusnya mengatakan hal itu juga padaku. Kau tidak seharusnya di sini.” Kesabaran Han Kang hilang, ia lalu menarik paksa tangan Yi Kyung dan mengambil tas Yi Kyung yang tergeletak di kursi.

Ia memaksa Yi Kyung untuk keluar dari rumah Min ho, Yi Kyung memberontak. Sesampainya di luar apartement, Yi Kyung merintih karena tangan kanannya yang terluka mulai terasa sakit. “Tunggu.. tunggu.. tunggu. Tanganku.. “Bagaimana bisa seperti ini, kau memaksaku keluar seperti ini?” rintih Yi Kyung. “Tanganku sakit.” Han Kang yang melihat Yi Kyung kesakitan menghentikan langkahnya dan melepas tangan Yi Kyung. Khawatir melihat bekas luka bakar di tangan Yi Kyung, Han Kang malah mengomel, “Kau ini.. Dari pada bekerja denganku kau malah lebih memilih untuk membakar tanganmu sendiri? Kerja bagus.”


Yi Kyung menatap dalam kea rah Han Kang. Ia tahu, kalau Han Kang sangat mengkhawatirkan dirinya. Han Kang bertanya untuk memastikan, “Apa kau masih ingin tinggal di tempat ini?”. Yi Kyung berkata pada dirinya sendiri, “Apa yang harus aku katakan.” Belum sempat Yi Kyung menjawab, Han Kang berkata tegas, “Tentu saja! Sampai aku mati, aku tidak akan membiarkanmu tinggal di rumah Min Ho.” Han Kang meralat kata-katanya, “maksudku.. Aku tentu saja tidak bisa membiarkan tunangan temanku di ganggu olehmu. Apa kau masih ingin tinggal di sini? Aku bertanya padamu. Ini bukan tempat untukmu. Aku mengizinkanmu untuk bekerja lagi di tempatku, kau seharusnya merasa bangga karena bisa bekerja di tempatku lagi. ”

Yi Kyung dan Han Kang menuju restaurant, di mobil, keduanya jadi tampak sangat canggung. Sesampainya di restaurant, Yi Kyung di sambut oleh karyawan yang lain. Ia mengucapkan salam dan kembali bekerja.
Dari lantai atas, Han Kang melihat Yi Kyung yang tengah membersihkan meja restaurant. Ia dihampiri oleh pamannya, pamannya bertanya, “Apa kau sudah baikkan sekarang?” Han Kang menjawab, “Ya. Paman, kenapa aku seperti ini? Aku merasa Ji Hyun ada di dalam dirinya.” Ucap Han Kang seraya memperhatikan Yi Kyung. "Apa aku seperti orang gila, paman." Paman tersenyum lalu menjawab, "Biar waktu nanti yang akan menjelaskan hal yang sebenarnya."

Yi Kyung merasa tengah di perhatikan, ia melihat ke arah Han Kang dan paman, lalu melambaikan tangan seraya tertawa kegirangan. "Apa yang kau lakukan? Lanjutkan pekerjaanmu." ucap Han Kang.

Min Ho pulang dari tempat kerja. Ia terkejut, karena tidak mendapati Yi Kyung ada di rumahnya. Ia melihat baju yang berserakan di lantai, (Yi Kyung menjatuhkannya saat ia dipaksa keluar oleh Han Kang.) Min Ho bergegas mencari Yi Kyung di setiap ruang, tapi ia tidak menemukan apapun. Min ho bahkan tidak mempedulikan telepon dari In Jung. Ia hanya menjawab sekenanya, saat In Jung menelpon.
“Hello. In Jung.” Ucap Min Ho di telepon.
“Aku pikir alasan kenapa presiden datang ke kantor hari ini karena ia ingin mengecek tentang keadaan keuangan. Perusahaan padahal sudah memilikimu untuk menjadi penanggung jawab semua hal tentang keuangan perusahaan. Tapi kenapa Presiden tetap datang ke kantor.” Jawab In Jung panjang lebar. “Apa ia menyadari sesuatu.”
Min Ho tidak terlalu memikirkan hal itu, yang ada di otaknya adalah menemukan keberadaan Yi Kyung, “Bukan seperti itu. Aku harus mengatasi hal yang sangat mendesak sekarang. Aku akan membicarakanmu tentang hal itu lain waktu.” Min Ho menutup teleponnya, ia lalu bergegas menuju restaurant Han Kang.

Sesampainya di restaurant Hang Kang, Min ho langsung bertemu dan menanyakan tentang keberadaan Yi Kyung pada Han Kang. “Kang, kau tau dimana Yi Kyung sekarang? Berikan aku alamatnya. Aku tidak menjawab teleponnya. Aku khawatir mungkin sesuatu hal terjadi padanya. Dia tiba-tiba menghilang dari tempatku.” Ucap Min ho. Ia terlihat sangat panic. Han Kang menjawab, “bukankah aku sudah mengirimkan pesan untukmu?” Min ho tidak menyadari kalau ia mendapat pesan dari Han Kang. Min ho lalu mengecek handphone ia membaca pesan dari Han Kang.
Isi pesannya :
Aku membawa Yi Kyung bersamaku.


Min ho melihat Yi Kyung yang tengah melayani pelanggan. Min Ho hendak menghampiri Yi Kyung, tapi Han Kang segera menahan tangan Min ho. “Ayo bicara di dalam.” Ajak Han Kang. Yi Kyung yang melihat kedatangan Min ho hanya membungkuk member salam.
Di ruang kerja han Kang, topic utama pembahasan dua cowok cool ini adalah tentang Yi Kyung. “Rumahku berantakan dan dia pergi beigtu saja, aku pikir ada hal yang sudah terjadi. Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan? Kau membawanya pergi begitu saja, dan memaksanya untuk datang ke sini?” Han Kang menjawab, “Hyung, aku yang sudah mengenalkanmu pada Yi Kyung. Dan menjadi kewajibanku untuk melindunginya. Dibandingkan dengan hal ini, hal yang lebih penting adalah tentang Ji Hyun. Hyung kau itu adalah tunangan Ji Hyun.”



Jawaban yang mengejutkan dari Min Ho, “Tidak lagi.” Han Kang terkesiap, “Apa maksudmu? Tidak lagi.” Han kang tidak habis pikir, Min ho bisa bicara seperti itu. Min ho meneruskan kata-katanya dengan serius, “Aku pikir aku tidak bisa melanjutkan semua ini. Pada seseorang yang tidak memiliki harapan, aku tidak bisa lagi untuk mencintainya. Kau tau, situasi seperti ini, aku diperbolehkan untuk putus asa atu tidak. Bukankah kau tahu bagaimana kehidupanku sebelumnya. Aku pernah hidup dalam dunia yang kelam, tanpa harapan. Bukan kah aku sudah mengatakan hal itu padamu?”

Perkataan yang membuat han kang sangat terkejut adalah, “Saat aku mencintai seseorang , aku akan mencintainya saat aku menyukainya.” Ucap Min ho. Han Kang menjawab, “Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang kau pikirkan?” Min Ho menjawab, “Tentu saja aku bisa mengatakan hal seperti itu. Aku memiliki hak untuk menolak. Mulai dari jangan kaitkan aku dengan Ji Hyun lagi.” Jawab Min ho.


Pembicaraan mereka berdua terputus karena salah satu pelayan di restaurant Han Kang mengatakan kalau In Jung dan Seo Woo datang berkunjung. Maksud kedatangan In Jung dan Seo Woo adalah untuk memberi kejutan perayaan ulang tahun Han Kang. Mereka menyiapkan cake dan beberapa hadiah.

Han Kang dan Min Ho segera menemui In Jung dan Seo Woo. Han Kang sedikit terkejut dengan semua kejutan itu, tapi ia lalu tersenyum senang. In Jung shock melihat Min Ho yang berjalan dibelakang Han Kang. Ia pikir, bukankah tadi Minho mengatakan kalau ada hal penting yang sangat mendesak yang harus ia lakukan. Apa ini yang disebut hal yang mendesak. Insting cewek In Jung segera mendesak, ia tahu kedatangan Min Ho ke tempat ini untuk menemui Yi Kyung.
Semua bernyanyi untuk Han Kang. Yi Kyung hanya bisa memperhatikan dari jauh. Yi Kyung berkata pelan saat melihat han kang tengah meniup lilin, “Happy Birthday, Han Kang.”


Han Kang berkata setelah ia meniup lilin, “Ini sedikit canggung untuku, tapi terimakasih banyak.” Seo Woo yang diam-diam menyimpan rasa untuk han kang langsung bertanya, “Apa kau sudah memakan sup rumput laut.” Han Kang menjawab , “Ya.” Seo woo penasaran siapa yang memasakkan rumput laut untuknya, Han Kan menjawab tanpa menyebutkan nama Yi Kyung, “Seseorang memasakkannya untukku.”

Yi Kyung mengambil kesempatan ini untuk menjatuhkan In Jung dan mencoba untuk membongkar semua rahasia. Yi Kyung berjalan menghampiri mereka. Ia lalu menyapa ramah Seo Woo dan In Jung, Yi Kyung berkata “Aku selalu bertemu denganmu, sepertinya aku bertemu denganmu dimana saja.” Tentu saja ucapan Yi Kyung ini membuat Han Kang dan Seo Woo heran. Sedangkan reaksi Min ho sama khawatirnya seperti In Jung. Yi Kyung memberikan termos yang pernah ia pinjam untuk tempat sup rumput laut yang pernah ia buatkan untuk Han Kang. “Ini, aku pinjam sebentar.” Seo Woo langsung berkata, “Itu kan termosku, kenapa benda ini ada di Yi Kyung?” Yi kyung tersenyum lalu berkata, “Kau seharusnya bertanya langsung pada In Jung.”

In Jung berusaha untuk membuat Yi Kyung diam, “Aku perlu berbicara denganmu sebentar.” Pinta In Jung pada Yi Kyung. Seo Woo hanya memperhatikan In Jung, ia merasa ada yang aneh dengan In Jung. Seo Woo berkomentar, “Kenapa ini? Kau dan termos ini sepertinya memiliki satu rahasia. Bagaimana termos ini…” belum sempat Seo Woo melanjutkan kata-katanya, In Jung langsung berdiri dan menarik tangan Yi Kyung, ia membawa Yi Kyung keluar ruangan. Yi Kyung berusaha untuk melepas tangan In Jung, tapi In Jung malah semakin erat menarik tangan Yi Kyung. Seo Woo dan Han Kang heran melihat tingkah In Jung dan Yi Kyung.

Sesampainya di luar, perang dingin terjadi. Yi Kyung tetap berbicara ramah pada In Jung tapi setiap kata-katanya sangat tajam, ia hampir saja membuat In Jung marah. Yi Kyung berkata, “Kenapa aku tidak diperbolehkan untuk mengatakan apapun tentang pertemuanmu dengan MinHo?”
“Kau tidak harus tau.” Jawab In Jung.
“Kau seharusnya mengatakan padaku hal yang sebenarnya, tapi kau malah hanya menyuruhku untuk diam.”
“Karena ada beberapa alasan, aku mohon padamu untuk tidak membicarakan hal ini pada siapapun.”
“Ini sangat aneh.” Ucap Yi Kyung, ia menatap tajam kearah In Jung tapi bibirnya masih tersenyum. “Shin In Jung, kau kan sekretaris. Kau bilang istri president menyurhmu untuk melakukan sesuatu. Kenapa tidak dapat kau katakana yang sebenarnya? Disamping itu, Kang Min ho, itu juga adalah tunangan dari temanmu. Semua orang mengetahui tentangnya. Aku tau.. aku tau.. Kenapa kau tidak memperbolehkanku untuk mengatakan hal yang sebenarnya?”
“Song Yi Kyung.” In Jung menekankan kata-katanya. “Jangan membuat kesimpulan seperti itu.”
Yi Kyung merasa umpannya sudah termakan oleh In Jung, “Siapa kau, apa yang kau lakukan dirumah pacarku?”
In Jung terkejut, “Kapan aku mengatakan hal itu? Hanya kata-kata saja memang tidak terlihat bahkan terdengar, tapi dari caramu mengekspresikan apa yang ada dihatimu sangat terlihat jelas. Aku tau. Shin In jung dan Kang Min Ho saling mencintai, aku tidak akan mengatakan pada siapapun.”
“Bukan seperti itu.”
“Tentu saja.. Tentu saja.. Tentu saja..”


Pembicaraan mereka terputus karena kedatangan Han Kang. Han Kang membawakan jaket dan tas milik Yi Kyung. “Ia berkata apa yang kalian lakukan?” Yi Kyung malah tersenyum pada Shin In Jung dan melakukan gerakan kalau ia akan tutup mulut. Gerakan yang membuat Han Kang maupun In Jung teringat pada Shin Ji Hyun.
In Jung dan Seo Woo sampai di rumah, Seo Woo masih sangat penasaran apa yang sebenarnya disembunyikan oleh In Jung. Ia malah berpikir kalau In Jung memiliki hubungan khusus dengan kakak laki-laki Yi Kyung karena termos itu. Seo Woo berpikir, bisa jadi kalau In Jung adalah pacar dari kakak Yi Kyung termos ini ada padanya.
In Jung tidak menanggapi apa yang Seo Woo katakana, ia langsung masuk kamar dan mendapat sms dari Min Ho, “Temui aku di taman depan rumahmu.”




In Jung dan Min ho bertemu di taman depan rumah In Jung. Yah, engga seru rasanya kalau pertemuan mereka berdua engga diketahui oleh siapapun. Dan jreng.. Seo Woo diam-diam memperhatikan Min Ho Dan In jung dari kejauhan. In Jung mengatakan semua yang ia rasakan pada Min Ho, In Jung menginginkan dapat hidup dengan nyaman bersama min ho tanpa khawatir dengan pandangan orang-orang yang ada disekitarnya. Lagi-lagi yang hanya bisa Min ho lakukan adalah membuat In Jung tenang dengan mengatakan kalau mereka akan hidup dengan nyaman setelah semua hal yang berkaitan dengan tujuan mereka tercapai.
Ji Hyun sudah mengembalikan tubuh Yi kyung, Yi Kyung duduk terdiam dan membiarkan mie ramennya dingin. Sedangkan Ji Hyun sibuk dengan curhatannya pada Yi Kyung. “Saat Han Kang mengajakku keluar dari rumah Min ho, aku merasa sangat nyaman. Aku benar-benar tertekan di tempat Min ho. Jadi aku memutuskan untuk mengikutinya untuk keluar dari rumah Min ho. Aku tahu, dimana rahasia min ho itu berada. Sekarang, aku harus berpikir bagaimana cara untuk membukanya. Temanku beberapa hari ini menelpon, dan mereka akan datang. Semoga aku bisa mendapatkan air mata murni. Kalau aku beruntung, paling tidak akan ada dua air mata yang jatuh. Tapi, tidak, aku tidak boleh berpikir sejauh itu. Unni, kau benar-benar sangat beruntung. Meskipun kau tidak dapat mendengarku, paling tidak kau dapat berbicara dengan orang-orang. Aku berharap kau selalu merasa senang.” Ji hyung ingat sesuatu. “Ah. Song Yi Soo! Meskipun scheduler tidak mau membantuku untuk menemukannya, tapi aku akan memastikan kalau aku akan menemukannya untukumu.”
Tumor yang bersarang di otak Ayah Ji Hyun membuat ayah Ji Hyun mengeluarkan keputusan, kalau ia akan memberikan seluruh harta warisan termasuk perusahaannya pada Min ho. Dan ini, masalah tergawat yang muncul di episode ini. Masalah yang paling bermasalah yang membuat Sang Scheduler mesti terkena hukuman dari sunbaenya.. Ayah Ji Hyun yang masih belum mengetahui bagaimana jahatnya Min Ho tetap mengambil keputusan seperti itu, meskipun istrinya dengan jelas menolak keputusan itu.

Min Ho mulai merasa bersalah tentang semua yang sudah ia lakukan. Min Ho memutuskan untuk datang menemui ayah Ji Hyun dan membujuknya untuk melakukan operasi. Ayah Ji Hyun awalnya tidak menyukai kalau Min Ho sampai ikut campur ke dalam masalahnya. Tapi, Min ho berusaha dan ia mendesak Ayah Ji Hyun untuk melakukan operasi. Tapi tetap saja, ayah Ji Hyun lebih mementingkan Ji Hyun ketimbang dirinya sendiri. Ia bahkan tidak ingin melakukan operasi, Karena ia tidak mau saat Ji Hyun bangun dari koma, ia tidak ada di sampingnya.


Saat hendak menemui beberapa temannya, Ji Hyun yang sudah kembali meminjam tubuh Yi Kyung bertemu Han Kang. Mereka secara kebetulan berpapasan, Han Kang baru saja pulang dari berolah raga sedangkan Yi Kyung hendak berangkat untuk menemui temannya. Yi Kyung yang melihat Han Kang langsung melambaikan tangan dan memanggilnya dengan tersenyum, “Oh, han Kang!!” Yi Kyung terkejut dengan kata-katanya sendiri, ia lalu meralatnya, “President” ucap Yi Kyung lalu berlari menghampiri Han Kang. Yi Kyung bertanya dengan sumringah, “President.. Apa kau baru saja pulang dari berlatih?” Han Kang masih terkejut saat mendengar Yi Kyung memanggil namanya, ia meminta Yi Kyung untuk mengulang kembali namanya, “Katakan sekali lagi.”
“Apa?” Tanya yi Kyung.
“Namaku, Han Kang.. Aku bilang, katakana sekali lagi.”



“Kau kira aku takut untuk melakukan hal itu?” dengan semangat Yi Kyung memanggil-manggil nama Han Kang, “Han Kang! Han Kang!”
Nada Yi Kyung saat memanggil Han Kang sangat sama saat Ji Hyun memanggil namanya. Han Kang lalu bertanya dimana asal sekolah SMA Yi Kyung. Yi Kyung menjawab dengan berpikiran bahwa mungkin saja Han Kang menyadari sesuatu. Lalu Yi Kyung berbohong. Han Kang lalu berkata, “Temanku dan Song Yi Kyung memiliki kemiripan yang sangat banyak.” Yi Kyung kembali bertanya, ia ingin tahu seberapa besar perasaan Han Kang pada dirinya saat ia menjadi Shin Ji Hyun. “Seberapa dekat kalian? Eh, bukankah kau yang selalu menjaga tunangan temanmu itu.” Han kang menjawab, “kami tidak dekat.” Yi Kyung kembali bertanya, “Kalau kalian tidak dekat, lalu kenapa kau selalu ingin menjaga tunangan temanmu itu?” Jawaban Han Kang membuat Yi Kyung berpikir keras, “karena aku memiliki hutang.” Jawab Han Kang.


Yi Kyung bertemu ketiga teman dekatnya saat di universitas. Berharap mendapat air mata murni tapi ternyata Yi Kyung hanya mendapatkan kenyataan yang sebaliknya.

Seo Woo mengunjungi Ji Hyun dan secara langsung Ibu Ji Hyun mengungkapkan kekhawtirannya. Ibu Ji Hyun mengatakan kalau Ayah Ji hyun akan memberikan semua warisannya pada Min Ho. Seo Woo tentu saja terkejut. Ibu Ji Hyun meminta agar Seo Woo mencari tahu apa yang sedang terjadi di kantor.
Ji Hyun berjalan lesu menuju restaurant Han Kang. Ia mengerti sekarang, kalau ternyata sangat sulit untuk mencari mereka yang benar-benar sangat mencintai dirinya. Yi Kyung mencoret beberapa nama di notenya. Ia menahan tangis lalu menelungkupkan wajahnya. Han Kang yang melihat hal itu langsung menghampiri dan bertanya pada Yi Kyung, “Apa yang kau lakukan di sini?” Yi kyung menatap wajah Han Kang. Han Kang cemas mengetahui wajah Yi Kyung yang terlihat sangat pucat. “wajahmu terlihat sangat pucat.” Ucap Han Kang.

Belum sempat Yi Kyung menjawab pertanyaan Han Kang. Tiba-tiba Seo Woo datang dengan berlari dan tergesa-gesa, ia memberitahukan berita besar pada Han Kang dan secara engga langsung juga memberitahukan berita itu pada Yi Kyung. Seo Woo berkata, “Berita besar.. Berita besar.. Ayah Ji Hyun memutuskan untuk memberikan semua harta warisannya kepada Min Ho. Ayah Ji Hyun sudah menganggap Min ho benar-benar seperti anaknya.” Seo Woo mengatur nafasnya. Lalu ia kembali berkata, “Aku tidak tau kenapa ia melakukan hal itu. Dr Joo akan segera datang ke perusahaan. Ia akan bertindak sebagai saksi saat surat warisan itu diresmikan.”

Tentu saja, Big News ini membuat Yi Kyung hampir kehilangan nafasnya. Ia sangat shock. Segera Yi Kyung berlari tanpa berkata apapun. Han Kang melihat cemas kearah Yi Kyung. Yi Kyung benar-benar tidak tau harus berbuat. Untung saja Scheduler datang tepat waktu. “Hei..” Sapa scheduler. Yi Kyung yang melihat scheduler langsung berlari ke arahnya. Scheduler yang baik hati, ia tau kapan ia harus muncul. Hehee..

Yi Kyung berkata dengan tergesa-gesa pada scheduler, “Ayah akan menuliskan surat wasiat dan ia akan memberikan semuanya termasuk perusahaan pada Kang MiN HO. Bukan pada siapa-siapa, tapi kepada Kang Min Ho.” Yi Kyung kembali menegaskan. “Aku tau aku salah. Tolong bantu aku sekali ini saja. “Pergi dan katakana pada ayahmu untuk jangan menuliskan surat wasiat itu. Atau katakana padanya kalau Kang Min Ho itu adalah pria jahat dan jangan mempercayainya.” Pinta Yi Kyung.


Scheduler yang baik hati ini, mau tidak mau harus membantu Yi Kyung. Ia menekan beberapa tombol di handphonenya, beralih dari menu satu ke menu yang lain. Scheduler berkata, “Aku hanya bisa membantumu seperti ini. Kau bisa memegang apapun yang kau mau tapi konsekuensinya adalah kau kehilangan satu hari dari 49 hari itu.” Yi Kyung berkata, “saat aku mengembalikan tubuh Yi Kyung unnie dan menjadi roh, aku diperbolehkan untuk memegang apapun? Baiklah. Aku akan melakukan hal itu.”

Scheduler kesal, “Seharusnya kau berpikir dulu sebelum menyetujui hal itu. Inilah kenapa, hantu tidak akan bisa mendapatkan satu tetes air matapun setelah beberapa hari. Dan ini hanya kesempatan yang aku berikan padamu. Ini benar-benar sangat sangat penting, jadi kau harus melakukannya dengan hati-hati.”



“Bisakah aku meminta hal lain.” Pinta Yi Kyung dengan terburu-buru. “Biarkan orang lain dapat mendengar suaraku. Bisakah kau melakukan hal itu?” Scheduler langsung berteriak, “Aku tidak diperbolehkan melakukan hal itu. ”




Diberi kesempatan emas seperti itu, Yi Kyung dengan jiwa JI Hyunnya segera bergegas melakukan satu strategi. Yi Kyung merencanakan untuk mengirim surat tipuan pada ayahnya agar peresmian surat wasiat itu dapat dibatalkan. Tapi, ya ampun.. Itu Cuma bagian dari strategi taraf dasar. Yi Kyung butuh strategi yang lebih besar lagi.

Ji Hyun segera bergegas menuju rumah Yi kyung unnie untuk mengembalikan tubuh Yi Kyung. Setelah berhasil keluar dari tubuh Yi Kyung, JI Hyun langsung pergi menuju kantor. Ia tidak menyadari kalau ia lupa untuk menutup pintu rumah Yi Kyung. Hal ini, akan membuat yi kyung asli menyadari adanya keganjilan saat ia bangun dari tidurnya.


Ji Hyun sampai di kantor dan surat tipuan berisi Koran bekasnya juga sudah sampai. Tukang pos memberikan surat itu pada In Jung yang notabene sebagai sekretaris. In Jung penasaran dengan isi amplop itu, untung saja, ia tidak jadi membukanya karena lem merekat kuat di sela amplop. In Jung langsung memberikan surat itu pada Ayah Ji Hyun. Dan peresmian warisan ditunda beberapa menit, karena Ayah Ji Hyun merasa tertipu dengan isi amplop yang tidak relevan. Bagaimana bisa, ia menerima surat kaleng seperti itu. Tapi, Ayah Ji Hyun menyadari sesuatu, tanpa sengaja ia membaca judul artikel “Seorang gadis setelah dua puluh tahun koma, kembali bangun setelah penyakit kronisnya.”



Ji Hyun yang berada di dekat ayahnya langsung berkata, “Ayah bukan itu.. bukan maksudku seperti itu. Aku tidak bermaksud untuk menyuruhmu menunggu selama itu.” Ayah Ji hyun sama sekali tidak bisa mendengar ucapan Ji Hyun. Ia malah kembali melanjutkan proses peresmian surat warisan.

Ini adegan paling buat deg-degan sumpah. Gregetan sendiri saya sama tingkah Ji Hyun yang kelewat polos dan hampir setara sama yang namanya oon.


Segel sudah siap di tangan Ayah Ji Hyun, segel hampir menyentuh surat wasiat, segel tinggal beberapa inchi menyentuh surat wasiat.. Dan yaaaaaak!! Lagi-lagi scheduler yang tampan nan baik hati datang dan memberikan pertolongan. Belum sempat surat wasiat itu disegel cap, foto Ji Hyun terjatuh secara tiba-tiba. Dan tentu saja yang melakukan hal itu adalah scheduler.

Melihat foto Ji Hyun yang terjatuh, Ayah JI Hyun akhirnya menyadari satu hal. Ia berkata, “aku sudah menganggap seperti seseorang yang tidak memililiki harapan dan berada di ambang kematian, apa kau sangat marah dengan hal itu.” Ucap Ayah Ji Hyun seraya menatap foto anaknya.



Ji Hyun amat sangat berterimakasih pada scheduler. Kalau bukan karena scheduler mungkin Ji Hyun kan menyesali semua kejadian itu sampai seumur hidupnya. Scheduler yang malang, semua yang ia lakukan pada JI Hyun harus mendapatkan resiko dari sang sunbae. Sunbae yang memiliki kedudukan tertinggi di tingkatan para malaikat maut. Sunbae datang dan marah besar, bagaimana bisa malaikat kesayangannya membuat satu kesalahan dengan melanggar peraturan nomor satu di dunia malaikat. Peraturan nomor satu yaitu jangan pernah mencampuri urusan manusia. Alhasil, Sang Scheduler mau tidak mau harus menerima hukuman.
Masalah tutup menutup pintu yang dilupakan oleh Ji Hyun berdampak buruk bagi Yi Kyung. Yi Kyung berpikir kalau ia sudah mulai tidak waras. Ia memutuskan untuk bertemu dengan dokter dan mengatakan semuanya. Semua hal yang tidak logis yang Yi Kyung asli rasakan :
1. Rambutnya yang berubah total
2. Ia mencium wangi sampoo yang belum pernah ia pakai
3. Dengkul yang terluka
4. Memuntahkan makanan yang tidak ia makan
5. Menemukan dirinya terbangun dan terduduk di tengah ruangan
6. Dan menemukan pintu yang terbuka.
Dokter memperkirakan kalau semua gejala itu karena Yi Kyung asli mengalami syndrome tidur sambil berjalan yang akut.







Di pagi harinya, Han Kang mengunjungi JI Hyun yang tengah terbaring koma di rumah sakit. Tapi, sayangnya, kedatangan Han Kang malah ditolak mentah-mentah oleh Ayah JI Hyun. Han Kang kembali ke restaurantnya dan mendengar lagu yang biasa dimainkan oleh Ji Hyun.
Dan ternyata yang memainkan lagu itu adalah Song Yi kyung yang memiliki jiwa Ji Hyun dan tengah meminjam tubuh Yi Kyung. Jelas saja, hal itu membuat Han Kang terkejut. Bagaimana bisa, ada kemiripan yang amat sama, antara Yi Kyung dengan Ji Hyung. Han Kang perlahan mendekati Yi Kyung yang tengah memainkan piano. Han Kang bertanya, “Siapa kau? Apa kau, Ji Hyun?”
Bersambung…



Credit : (thank you to http://recap-koreandrama.blogspot.com/ dan kak Elok!!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"...감사합니다 gamsahabnida..."


"Kalo Tulisannya tidak terbaca/kelihatan, di sorot aja ya!!!"

Cute Polka Dotted Pink Bow Tie Ribbon



Gratisan Musik