Akhirnya Ny. Seo bertemu dengan ibu Tak Gu, Mi Sun. “sudah lama tidak bertemu, apa kamu baik-baik saja?” Tanya Ny. Seo dengan nada sinis.
Sementara itu di PBB, Guru Pal Bong mengumumkan hasil kompetisi ronde kedua. “Kim Tak Gu, Seo Teo Jo diantara kalian yang dieliminasi..itu kamu..Seo Tae Jo!”. Semua orang terhenyak termasuk Tak Gu dan Teo Jo. “apa guru baru saja bilang saya dielminasi?saya dieliminasi?kenapa?saya berhasil membuat roti tanpa ragi! sesuai dengan tugas”. Seo Ma Jun tidak terima. Guru Pal Bong bertanya apa benar Ma Jun tidak menggunakan ragi jika benar maka Guru Pal Bong meminta Ma Jun membuatnya lagi didepannya dari awal, jika bisa maka Guru Pal Bong akan langsung memberi sertifikat pengakuan.
[Flasback] ketika Ma Jun bertemu dengan seorang kakek2 , kakek itu berkata kepada Ma Jun sangat tidak mungkin untuk membuat roti yang enak tanpa menggunakan ragi. Akan tetapi, jika menaruh sedikit ragi maka hampir tidak terdeteksi. Itu hanya satu-satunya cara. Dan kakek itu memberikan Ma Jun kertas kecil (sepertinya resep). Saat Ma Jun membuat roti, ia memikirkan perkataan kakek tersebut, dan akhirnya ia menambahkan sedikit ragi ke adonan.
Kembali ke PBB, Guru menegaskan pada Ma Jun bahwa membuat roti yang terpenting perasaan semangat memikirkan orang lain (maksudnya orang yang memakannya) dan menemukan roti yang paling menarik di dunia yang merupakan tantangan untuk menemukan sesuatu yang baru. Karena hanya orang yang menikmati tantangan tersebut akan sadar mimpi yang paling diingikannya. Perkataan Guru Pal Bong pukulan telak bagi Ma Jun karena dia hanya memikirkan kompetisi saja dan bagaimana caranya agar mengalahkan yang lain (Tak Gu). Guru Palbong benar-benar kecewa.
Setelah semua bubar, Misun mencicipi roti buatan Ma Jun dan terkejut.
Ma Jun dengan marahnya menemui kakek itu dan bertanya siapa dia. Kakek ternyata hanya memanfaatkan Ma Jun untuk memperingatkan Kakek Pal Bong dengan memberikan resepnya pada Ma Jun . Kakek mempunyai maksud dan tujuan membalas dendam pada kakek Pal Bong (hubungan antara mereka akan jelas diakhir episode ini).
Di PBB, paman Gap so dan Tuan Seo bertanya kepada Guru Pal Bong apakah tidak apa mengeluarkan Ma Jun. Dan paman Gap So bertanya kenapa Guru pal Bong bereaksi demikian terhadap roti buatan Ma Jun.
“Ini Bong Bakery” seru Mi Sun saat mencicipi roti Ma Jun dan berujar bau dan rasanya hampir sama. Tak Gu mencoba mencium rasa roti tapi tidak bisa. Semuanya bertanya-tanya karena resep Roti Bong hanya Guru yang mengetahuinya. Semua orang terheran2 dengan roti buatan Ma Jun
Kakek : Bawakan saya Jurnal fermentasi, dan saya akan menghancurkan Gelar Guru Pal Bong!
Ma Jun : apa maksudmu?
Kakek : sebenarnya itu milikmu dan Guru Pal bong mencurinya. Bukankah kamu ingin balas dendam padanya yang telah menjadikanmu tak berharga?
Sementara itu Ny. Seo dan ibu Tak Gu, Mi sun. kedunya saling melancarkan kata-kata yang sengit. Ny Seo bertanya kenapa Mi Sun kenapa mengiriminya surat ancaman yang tak berguna. Apa yan dipikirkannya sehingga berani muncul didepannya lagi. Mi sun menjawab bagaimanapun, kalian akan menuai apa yang kalian tanam dan berkata bagaimana mana bisa Ny. Seo berlaku kejam terhadapa anak kecil berumur 12 th!.
Ny. Seo berkata bahwa dia (Tak Gu) merupakan awal dari segala bencana, dan memperingatkan kepada Mi Sun bahwa dia Seo In Sook, dan tak mudah dijatukan.
Saat Ny. Seo keluar, dia meminta manajer Han untuk melakukan segala cara agar Saham dia di Geosung tetap menjadi miliknya. (dia berhutang pada President Na untuk membeli saham-saham itu). Di lain pihak Mi Sun meminta dr. Yoon untuk menghubungi President Na (bermaksud mengambil alih saham Ny. Seo).
Di PBB, Tak Gu menutup toko roti dan bertemu dengan Presdir. Tak Gu awalnya mau memanggil dia ayah tapi dia akhirnya memanggil dengan sebutan Predir.
Sementara itu Ma Jun di kamarnya sedang memikirkan kata-kata kakek yang ia temui (rencana untuk balas dendam sama Guru Pal Bong maksudnya).
Ma Jun memutuskan menemui Guru Pal Bong. Dia meminta kesempatan untuk yang terakhir kalinya. Dia akan membuat roti didepan Guru Pal Bong dari awal.
Guru Pal Bong : walaupun kamu membuat 100 kali, saya tidak akan bisa mengakuinya!
Ma Jun : Kenapa tidak bisa Guru?!
Guru Pal Bong : kamu telah menyakiti teman-temanmu, bahkan itu tidak cukup, kamu mencoba mengecoh gurumu hanya agar kamu menang! Terkadang kita memiliki pemikiran yang buruk, tapi kadang rasa kemanusian memaksa kita untuk menyesalinya apa yang kita perbuat, saya menunggu dan menunggu penyesalanmu tapi tidak sedikitpun yang tampak diwajahmu.
Guru pal Bong mengatakan jika Ma Jun menginginkan Sertifikat pengakuaanya dia harus menunggu 2 th lagi. Kakek Pal Bong sangat marah
Sementara itu Presdir meminta Tak Gu untuk kembali ke Geosung dan mempelajari bisnisnya. Akan tetapi Tak Gu menolak karena ada Ma Jun yang lebih ahli dan merasa tidak cocok dengan posisi tersebut.
Saat Ma Jun keluar setelah menemui Guru Pal Bong dia meliat Presdir dan Tak Gu. Dia merasa iri karena ayahnya berlaku sangat hangat terhadap Tak Gu. Ma Jun mengepalkan tangannya dan menatap Tak Gu penuh kebencian.
Ma Jun masuk kedapur, dan memikirkan kata-kata Guru Pal Bong kepadanya. Roti adalah makanan manusia, lalu kenapa kamu membuat roti dengan menggunakan hati setajam pisau. Rasa dan penampilan luar sangatlah mengesankan tetapi ada rasa dingin didalamnya.Aku tidak menyangka kamu akan mengecewakan saya pada akhirnya. Lalu dengan Ma Jun dengan sikap dinginnya menghancurkan guci tempat fermentasi. Dia menyalakan api dan berniat untuk membakar Pal Bong Bakery
Semua orang terkejut dengan bunyi alarm di PBB dan begegas ke sana, dan betapa shocknya mereka bahwa PBB terbakar. Semua orang panik, Tak Gu, Jin Gu, Jae Bok, paman Gap Soo dan Tuan Yang pun sibuk untuk memadamkan api. Guru Pal Bong yang melihat dari luar terlihat shock.
Di lain pihak, Ma Jun mengemasi barangnya. Dan mengobrak-abrik kamar Guru Pal Bong untuk mencari Jurnal Fermentasi. Saat akan mengambil buku dia dihantui dengan suara-suara Guru Pal Bong dan saat akan pergi dia teringat akan kehangatan keluarga Pal Bong. Ma Jun dihadapkan sebuah pilihan, pergi dan mengkhianati Gurunya atau tetap tinggal.
Sementara itu di PBB, api berhasil dipadamkan. Guru Pal Bong, Ny. Yang dan Mi Sun masuk kedalam dapur.
Guru Pal Bong : apa yang terjadi disini?
Jin Gu : untungnya itu bukan api yang besar, sepertinya apinya berasal dari tempat sampah. Tetapi tidak akan menimbulkan masalah besar, setelah asap hilang tak akan ada masalah dalam memanggang roti.
Guru Pal Bong : syukurlah..
Tak Gu sedih melihat apa yang terjadi di dapur. Tiba-tiba tak Gu kaget dengan guci fermentasi yang sudah hancur berantakan.
Tak Gu lalu bergegas mencari Ma Jun. Di kamar meraka, ruang mandi, diseluruh rumah tapi nihil. “ Tak Gu, kenapa kamu mondar-mandir saja?ada apa? Tuan Yang bertanya. “ ah,itu..” tak Gu tak bisa menjawab bahwa Ma Jun telah pergi. Tiba-tiba Mi Sun berkata “Setelah saya melihat sekitar, Ma Jun tidak ada”.
Guru Pal Bong bergegas ke kamarnya dan mendapati kamarnya sudah berantakan. Dan buku Jurnal Fermentasi telah raib. Tuan Yang masuk dan bertanya “ada apa ayah?apa kau baik-baik saja?. “kau terlihat pucat, apa ayah merasa tak sehat?’’lanjut Tuan Yang. “Tidak apa-apa” jawab Guru pal Bong. Perasaan Guru Pal Bong campur aduk, marah, shock dan merasa dikhianati.
Rupanya Ma Jun pergi ke rumah Shin Yu Kyung.” Apa aku boleh masuk? aku tidak punya tempat untuk pergi”. Yu Kyung memperbolehkan Ma Jun masuk. Ma Jun terduduk lemas, ia langsung membaringkan tubuhnya, Yu Kyung merasa ada yang tidak beres.
Sedangkan Tak Gu hanya memandangi lemari bekas Ma Jun. “Ma Jun..” gumam Tak Gu. Khawatir.
Ny. Seo akhirnya memecat Bibi Gong. Ny. Seo telah mengetahui bahwa Bibi Goong membantu Mi Sun (ibu Tak Gu). ‘’kau akan mendapatkan hukuman, Arwah Nyonya besar tidak akan damai dengan ketidak adilan ini!” seru Bibi Goong.
Bibi Gong menemui Mi Sun, Mi Sun meminta maaf karena dia, bibi akhirnya dipecat. Namun bibi Gong mengatakan ia ingin meninggalkan rumah itu sejak lama namun ia tak punya alasan, jadi ia meminta Mi Sun tidak usah khawatir.
Ny. Seo mencoba menyelesaikan hutang yang melilitnya agar tidak kehilangan sahamnya di Geosung. Dia menelepon Manager Han, “ini aku, apa yang terjadi dengan pembayarannya? Saya mempunyai waktu sampai jam 6. Jika saya tidak bisa menemukan president Na, saya akan kehilangan seluruh saham. Apapun yang terjadi jangan biarkan saham itu diambil alih. Paham?!”. Diluar sana Manager Han menemui President Na dihotel dan memaksa agar Presiden Na menyerahkan dokumen sahamnya dan memberikan uang secara paksa. Saat dia membuka koper President Na,ternyata dikumen saham-sahamnya sudah tidak ada. “ saya minta maaf, tapi dokumen tersebut tidak akan jatuh ke Seo In Hok” ujar President Na dengan senyum kepuasan. Jam menunjukan pukul 6. Sebelumnya Mi Sun telah datang ke hotel dan mengambil alih saham tersebut dari Presiden Na.
Disebuah kamar hotel, Mi Sun dan dokter Yoon bertemu.
Dokter Yoon : saham 3,8 % yang kita terima dari investasi Presdir Gu telah naik sekarang, dengan saham 5% kita memperoleh tambahan menjadi 8,8% dari saham perusahaan.
Mi Sun : Dan berapa perbandingan saham yang dipegang oleh Ny, Seo?
Dokter Yoon : Ny. Seo memegang 10,2% saham perusahaan. Jadi Sahammu skalanya sama besar.
Mi Sun : Maka, sepertinya layak untuk dicoba. Ini cukup untuk sekarang.
14 tahun yang lalu dokter Yoon lah yang menolong Mi Sun dari kematiaannya dan ada tanda-tanda sepertinya dokter Yoon menaruh hati sama Mi Sun.
Saat akan keluar kamar hotel, tanpa diduga Manager Han datang bersama “rombongannya”. Mi Sun dan dokter Yoon sangat terkejut. Manager Han berusaha merebut dokumen saham yang dari Mi Sun dengan mengancam akan menyakiti President Na dan dokter Yoon.
Maka dengan berat hati Mi Sun menyerahkan Dokumen tersebut. “Saya melihat kamu masih saja mengancam hidup orang-orang untuk mendapatkan apa yang kamu mau seperti yang dulu” kata Mi Sun dengan geram. Manager Han hanya menanggapinya dengan santai dan berujar “Saat kamu membawa anak itu, bukankah sudah saya peringatkan kamu akan menyesalinya?apa kamu mengingatnya?”. “Saya kira kamu juga ingat jawaban saya bukan.Seorang ibu akan mampu melakukan apapun untuk anaknya. Sanggup menuangkan bensin pada dirinya dan melompat kedalam api!’’ sahut Mi Sun dengan nada penuh marah dan kebencian. “Saya pernah berkata, jika kamu berani menyentuh walau secuil kuku Tak Gu maka saya akan mempertaruhan seluruh hidupku! Apa kamu mengingatnya?!” sambung Mi Sun. “Batapa menarik..” timpal manager Han dengan senyum meremehkan. “Mari kita lihat berapa lama kamu bisa terus tersenyum” kata Mi Sun sambil berlalu keluar kamar hotel.
Di dapur PBB, Paman Gap So, Mi Sun, Jin Gun dan Tuan yang sedang membuat roti setelah inseden kebakaran.
Paman Gap So : Aiigoo..dasar lelaki jahat! Semakin saya memikirkannya, semakin membuat saya marah! Batapa kita memperlakukannya dengan baik tapi dia membakar dan melarikan diri?
Jae Bok menujuk kearah Tak Gu yang hanya terdiam, terlihat masih terpukul.
Tuan Yang : Kim Tak Gu, roti yang sudah jadi. Bawa ke toko.
Setelah Tak Gu keluar paman Gap So bertanya pada Mi Sun apa indra perasa dan penciumannya sudah kembali. Mi Sun hanya menggeleng lemah. Paman Gap So kembali marah-marah dan mencaci maki si Ma Jun . Tuan Yang hanya bisa menghela napas.
Tiba-tiba datang dua orang petugas ke PBB, lalu menyerahkan surat petisi dari seseorang yang berisi tentang gelar keaslian dari pembuatan roti Bong. bukanlah hasil kreasi dari dari Guru Pal Bong tetapi miliknya. [jadi ada orang yang mengaku bahwa gelar yang disandang guru Pal Bong itu palsu karena ada orang yang telah mengakui bahwa dialah yang asli, kalau menurutku pasti kakek yang bersama Ma Jun]. Semua orang di PBB terhenyak dan tak percaya. “Omong kosong apa ini?! Jika roti Bong bukalan kreasi Guru,lantas punya siapa?” semprot Paman Gap So kepada kedua petugas tersebut. Tuan Yang menimpali tak kalah sengit “Benar, lantas siapa yang membuat klaim dan petisi?!”. “ Seseorang yang bernama Park Chon Bae” ujar petugas itu. Tuan Yang terkejut dan Guru Pal Bong sudah merasa hal ini akan terjadi (ingatkan kejadian Ma Jun menerima resep roti dari kakek yang ternyata resep Roti Bong, dan Guru pal Bong pada dasarnya sudah curiga).
“Jika setelah investigasi dari klaim terbukti benar maka gelar Guru Pal Bong akan dicabut”. Tak gu ikutan naik pitam, untung Guru Pal Bong segera menenangkannya. “Saya mengerti apa yang anda katakana, jadi mohon lakukan sesuai cara anda’’ ujar Guru pal Bong dengan sikap tenang. Petugas itu memberitahuna jika Guru Pal Bong ingin menyangkal petisi tersebut maka harus dilakukan dalam waktu seminggu. “Jika kami menyangkal, apa yang akan terjadi” Tanya Tuan Yang. “Maka Asosiasi Penasihat Pengontrol Ahli Roti kemungkinan harus melakukan evaluasi dari Roti Bong”. Lanjut petugas “dalam Situasi ini, pembawa pesisi mingkin juga akan hadir bersama dengan Guru Pal Bong dan bersama-sama mereka akan mendemonstrasikan proses cara membuat Roti Bong”. Semua orang terkejut mendengarnya.
“Siapa sebenarnya Park Chon Bae?”. Tuan Yang akhirnya menceritakan bahwa Park Chon Bae dan Guru Pal Bong saling dekat baik sebagai teman maupun lawan sejak anak-anak (kisahnya mirip2 sama Ma Jun dan Tak Gu). Kreasi roti yang mengenyangkan di dunia dan roti yang paling menarik di dunia merupakan hasil kesenangan mereka berdua. Lalu mereka mengembangkan roti yang bercita rasa Korea. [kakek yang ditemui Ma Jun itu namanya Park Chon Bae]
[Flashback] Guru Pal Bong saat besama Chon Bae membuat roti. Sebenarnya roti yang dibuat dengan semangat merupakan roti Guru pal Bong dari hasil riset, walaupun demikian Guru Pal Bong tetap tidak bisa menemukan teknik fermentasi untuk permulaan adonan. Pada saat itu, Chon Bae telah menemukan teknik fermentasi dan menjadikan roti itu sebagai usaha bersama alias resep bersama. Park chon Bae mempunyai bakat indera penciuman seperti Tak Gu. Sebenarnya mereka sukses dengan Roti Bong, akan tetapi karena Chon Bae lebih mementingkan menghasilkan uang maka dia tidak mengikuti sesuai resep roti dan hal ini yang membuat Guru Pal Bong naik pitam (begini, jika mengikuti resep yang benar Roti Bong dihasilkan dari fementasi yang cukup lama, sedangkan Chae Bon ingin meningkatkan penjulan dengan membuat roti Bong yang banyak dlm waktu singkat dan menurutnya orang-orang tidak bisa membedakan rasa roti). Kejadian inilah yang membuat Guru Pal Bong dan Chon Bae berpisah.[Flasback End]
“Mereka berdua terpecah belah dan pada akhirnya saling membuat roti Bong dengan cara masing-masing” lanjut Tuan Yang, “Hasilnya Bae Chon berakhir dengan kegagalan”. Karena Guru Pal Bong tetap membuat roti berdasarkan semangat orang-orang yang menyukainya sedangkan Chon Bae berdasarkan uang. “benar-benar tak dapat diperpercaya, sekarang apa yang di perbuat setelah 10 tahun berlalu” saut paman Gap So masih dengan nada jengkel.
Tiba-Tiba terdengar teriakan Ny. Yang memanggil kakek Pal Bong yang terjatuh pingsan. Semua orang berlari panik kearah Guru Pal bong. Tak Gu hanya terdiam antara syok dan binggung “tidak..Guru..tidak”.
Dokter memeriksa kakek, ia mengatakan kondisi kakek sangat lemah. Usai memeriksa kakek Tak Gu masuk ke kamar Guru Pal Bong, Tak Gu terduduk dan memandang Gurunya yang terbaring lemah.
Sementara itu di luar Tuan Yang bericara dengan Jin Gu. “ Jika kita akan menyangkal petisi, kita hanya mempunyai waktu satu minggu” kata Jin Gu. Tuan Yang tak kalah binggungnya karena dengan kondisi Guru Pal Bong semakin akan sulit.
Balik lagi ke Tak Gu yang terdiam di kamar Guru, lalu dia mendekat ke Guru Pal Bong dengan perasaan sayang dan berurai air mata dia bekata “ Guru..kamu akan baik-baik saja. Apapun yang terjadi aku akan melindungi gelarmu”. (hampir mewek melihat adegan ini).” Kumohon..bangunlah, masih banyak yang ingin aku pelajari dari mu..Guru”. Mi Sun ter bangun, ia melihat Tak Gu sedang menangis sambil memijat kaki kakek.
Keesokan harinya, di dapur secara mengejutkan Tak Gu mendeklarsikan bahwa dia akan menjadi pengganti mewakili Guru Pal Bong dalam acara penyangkalan. Semua orang terkejut (wot??hehe). “Roti Bong, kita bisa membuatnya.iya kan? Seo Tae Jo (sekali lagi jangan dibaca Sutejo ya..) saja bisa membuatnya. Maka kita juga bisa! Boss, paman Gap So dan Mi Sun bukankah kalian pernah merasakan Roti Bong?” ujar Tak Gu dengan percaya diri penuh. “Tak gu, Guru saja tidak bisa menemukan cara mencampuri fermentasi yang benar dan dia meneliti selama 7 tahun. Lantas apa yang kamu rencanakan?” kata Tuan Yang dengan jengkelnya, “disamping itu kamu bahkan belum mendapatkan kembali indera penciumanmu!”. “terus apa kita akan tidak ikut campur dan hanya melihat nama Guru jatuh kedalam lumpur?!” sahut Tak Gu tak kalah sengit (yuuess..).
Mi Sun ikut angkat bicara “Ayah, apakah tidak bisa melakukan sesuatu dengan buku jurnal fermentasi kakek?”. “kita tidak mempunyainya lagi” kata Tuan Yang dengan hati mencelos. Diambil sama Seo Teo Jo disaat malam dia menghilang. Akan tetapi dengan jurnal pun tetap akan susah karena untuk menghasilkan cita rasa yang sama dalam waktu seminggu hampir tidak mungkin. “Jangan bilang tidak mungkin sebelum mencoba! Jika kalian tidak mau menolong aku akan melakukannya sendiri!”. “Apapun yang terjadi aku akan melindungi reputasi Guru!”. (tepuk tangan buat Tak Gu)
Di Kediamana Presdir, saat makan pagi Presdir terkejut bukan Bibi Goong yang melayani dan lebih jengkel lagi ketika tahu bahwa istrinya telah memecatnya. Presdir tidak jadi makan, ia meninggalkan meja makan.
Di ruang kerja Presdir, Ny. Seo masih memberondong pertanyaan pada Presdir perihal Bibi Goong. “Saya penasaran kenapa kamu tidak bsa percaya lagi pada Bibi Goong?” sambil menatap tajam Ny. Seo, Presdir melanjutkan “Malam itu, kamu dimana?Malam ketika ibu meninggal, dimana kamu?” Ny. Seo mulai ketakutan dan gugup. “Kenapa,apa bibi Gong mengatakan sesuatu? Saya tertidur. Saya sangat marah kepadamu karena pergi ke Cheongsan, saya minum dan tertidur”. Ny Seo lalu keluar, ia masih gemetar. (gak takut kena kualat nie orang). Sementara itu ibu Tak Gu memandangi dasi dan memegangnya.
Paman Gap So memberikan obat untuk Tak Gu yang dipercaya bisa menyembuhkan indera perasa Tak Gu. Dengan polosnya Tak Gu meminum habis obat tersebut. Mi Sun sangat terkejut dan memintanya untuk memuntahkannya. Namun Tak Goo menolak.
Aiigoo. “Ah, apakah Paman Gap Soo membawa daftar bahan campuran?”, tanya Tak Gu. “Ah ya, ini daftar bahan campuran Makgeolli dan perpandingannya sesuai apa yang aku ingat”. Tiba-tiba Tuan Yang merebut daftar itu, dan membenarkan perbandingan bahan tersebut (Tuan Yang akhirnya setuju untuk membantu Tak Gu). “Baiklah, kita hanya mempunyai waktu satu minggu, dan kita akan mengerahkan segala daya upaya untuk menghasilkan roti Bong, dan saya menyarankan jangan berfikir untuk tertidur! Apa kalian mengerti?!”, “Ya, boss!!”. “Jadi lakukakan usaha yang terbaik demi nama baik Guru dan roti Bong,ya!!”..”Ya,ya,ya!!!” saut Tak Gu, jae Bok dan Mi sun dengan penuh semangat.
Merekapun mulai sibuk melakukan percobaan agar mendapatkan cara fermentasi yang benar untuk Roti Bong. Sementara itu Guru Pal Bong masih terbaring lemah. Semua orang bekerja keras agar mendapatkan resep yang sesuai tetapi belum menunjukan hasil yang maksimal. “Terlalu pahit..” kata Tuan Yang saat mencicipi hasil fermentasi. Tak Gu yang belum kembali indera perciumannya hanya bisa melihat.
[ini adalah proses yang mereka lakukan selama 1 minggu, mencoba dan mencoba]
Dilain tempat, Ma Jun sedang bersama Chon Bae. Chon Bae menyerahkan secarik surat.
Ma Jun : apa ini?
Chon Bae : tampaknya meraka menyerahkan surat penyangkalan. Sepertinya sekarang aku bisa berkompetisi secara langsung dengan Pal Bong!
Ma Jun melihat surat tersebut dan terpampang ada nama Tak Gu sebagai perwakilan di pihak Guru Pal Bong.
Chon Bae : jadi, dipihak kita apakah kamu mau ikut campur??
Tak Gu terduduk lesu sambil memegang roti dan mencoba untuk mencium bau roti. Dia terlihat frustasi. Tiba-tiba, “ Tak Gu..” panggil Guru Pal Bong. “ Guru!” Tak Gu sangat terkejut bercampur senang. “Kamu sudah pulih? Apa Guru baik-baik saja?”. “Ya, apakah indera penciumanmu belum pulih?” Tanya Guru Pal Bong, dengan lemas Tak Gu menjawab “Belum, mungkin tidak ada harapan akan kembali lagi”. “Percaya pada dirimu sendiri! Jika berfikir tidak bisa maka indera penciumanmu tidak akan pernah kembali, semuanya kembali pada hatimu. Buang semua ketakutan bahwa indera penciumanmu tidak akan pernah kembali! Jika kamu berhasil membuangnya semuanya akan kembali baik-baik saja”. Pinta Guru Pal Bong sambil menepuk pundak Tak Gu. Tak Gu pun tersentuh dan terharu.
Tiba2 bayangan kakek menghilang, Tak Gu terkejut, ia mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Ternyata hanyaitu hanya lamunan Tak Gu saja. Dia pun memikirkan kata-kata Guru Pal Bong. Tak Gu berjalan ke ruang fermentasi, “aku mendengarnya..” gumam Tak Gu. “Aku mendengar bau..” Tak Gu menutup mata “aku mulai mendengar penciuman lagi” Tak Gu membuka matanya yang berkaca-kaca dan tersenyum.
Hari pembuktian pun tiba. Di depan para petugas dari pihak PBB semua hadir kecuali Guru Pal Bong, sedang Chon Bae sendiri terpisah duduknya.
Petugas : apa pembawa petisi hadir?
Chon Bae : (berdiri) ya saya sendiri.
Petugas : Dan rombongan lainnya hadir?
Tuan Yang : Karena Guru Pal Bong dalam kondisi sakit kami disini hadir sebagai perwakilannya.
Petugas : Dalam hal ini sesuai dengan permintaan pembawa petisi, kita akan mulai memperagakan cara pembuatan Roti Bong dan penilaian rasanya. Yang akan memperagakannya silakan maju.
Rombongan PBB menoleh kearah Tak Gu dan memberi semangat ke pada Tak Gu. Tak Gu pun dengan mantabnya maju kedepan.
Pak Chon Bae menoleh ka arah belakang, secara mengejutkan Ma Jun alias Tae Jo berjalan ke depan. Orang PBB terlihat kaget bercampur kesal. Tak Gu terlihat sedikit shock. Mereka saling pandang. “Ya, saya siap!” kata Ma Jun. Tak Gu pun menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari Ma Jun “Ya, saya siap!”. Sementara itu kakek Pal Bong mulai tersadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar