Wah temen-temen, maaf banget yah aku gak bisa ngepost God Of Study untuk episode 4 dan 5-nya. Beberapa part di episode 4 dan 5-nya itu banyak yang rusak. Maklum pakenya dvd b*jakan, hehe.. Maaf juga aku udah jarang banget posting. Mian..^^
Seok Ho mengumpulkan para Guru untuk membicarakan perubahan sistem pendidikan di Byung Moon. Namun, para Guru malah bertekad untuk mengeluarkan Seok Ho dari sekolah secara paksa. Mereka mengancam Seok Ho dengan daftar (list) perlakuan dan tindakan Seok Ho selama dirinya berada di Byung Moon dengan megirimkan daftar tersebut ke departemen pendidikan melalui sebuah notebook yang berada di salah seorang Guru. Saat Guru tersebut bersiap untuk menekan tombol Enter, tiba-tiba Salah satu Guru lainnya beserta dengan Kepsek Ma Ri datang dan mencegah hal tersebut. Akhirnya Seok Ho mengambil kesempatan untuk berbicara. Ia mengagetkan para Guru dengan mengatakan bahwa Wang Bong Group telah menyelidiki serta mengambil alih sekolah. Ia menunjukkan dokumen-dokumen hasil penyelidikan Wang Bong Group dari USB ditangannya. Ia juga menjelaskan bahwa Wang Bong Group menyelidiki nilai siswa, nilai kelulusan, dan juga suasana sekolah. Namun kenyataannya Byung Moon tidak memiliki tanda-tanda yang baik untuk itu semua. Dan jika para Guru tetap protes otomatis penilaian sekolah Byung Moon akan terhambat dan kemungkinan akan menjadi sekolah privat bagi Wang Bong Group. Dengan tegas Seok Ho berkata, “Kalian ingin membuat masalah menjadi besar atau ikut mendukung dalam merubah sekolah??”
Sementara itu, para siswa kelas khusus diberikan kertas kosong oleh Guru Cha. Kali ini Guru Cha meminta mereka untuk membuat pertanyaan dari hasil pembelajaran yang mereka dapatkan darinya dalam waktu 15 menit. Setelah itu, pertanyaan tersebut harus ditukar dengan pertanyaan dari teman yang lain dan seterusnya. Begitu waktu dimulai, para siswa mulai kesulitan untuk menentukan rumus. Lain dengan Pul Ip, ia terlebih dahulu mencoba dengan mendeskripsikan arti dari sebuah ‘pertanyaan’, “Pertanyaan dibuat untuk orang lain. Lalu orang lain itu juga melakukan hal yang sama. Pertanyaan bukan dibuat untuk seseorang yang tidak bisa memecahkannya,” Ungkap Pul Ip dalam hati. Lalu ia mulai membuat pertanyaan dengan menggunakan rumus ‘Kecepatan x waktu = Jarak’, Pul Ip berhasil menyelesaikannya begitu juga dengan teman-temannya. Lalu mereka saling menukar pertanyaan dan memuji satu sama lain, contohnya pada Baek Hyun yang tersenyum kearah Pul Ip karena dapat mengerti untuk membuat soal yang bagus.
Setelah di nilai oleh Guru Cha, Guru Cha sangat bangga kepda mereka yang menggunakan rumus dan juga menjawabnya dengan sangat baik. Namun, dari semua pertanyaan yang terbaik adalah milik Pul Ip. Guru Cha meminta Pul Ip untuk menjelaskan bagaimana cara dirinya membuat pertanyaan itu di depan kelas. Pul Ip mulai berbicara, “Pertanyaan merupakan suatu hal yang harus diatasi. Aku bertanya pada diriku sendiri apakan teman-temanku dapat menemukan jawabannya. Maka aku membentuk cara-cara agar membuat lebih baik untuk pertanyaan itu.” Guru Cha senang dengan jawaban Pul Ip.
Ia meminta para siswanya lagi untuk untuk membuat 10 pertanyaan sebelum kelas berakhir. Begitu keluar dari kelas khusus, ia berpapasan dengan Anthony Yang, Guru bahasa inggris kelas khusus yang sangat dibencinya.
Masuk ke kelas khusus, Guru Anthony memberikan hadiah berupa pakaian (lebih tepatnya pakaian untuk dance) pada 5 siswa tersebut. Semua senang dengan pemberian itu, kecuali Baek Hyun yang langsung memasukkan kembali pakaian itu ke dalam kantong pemberian Guru Anthony sambil berkata, “Cukup!”
Malam itu, Guru Soo Jung mempersiapkan kompetisi Bahasa Inggrisnya dengan Guru Anthony (yang menang akan mengajar dikelas khusus). Guru Soo Jung berteriak kesal, “Kaang Seook Hoooo!!!” Di lain tempat, entah mengapa kaki Seok Ho terkilir saat sedang berjalan. Ia seperti mendengar Guru Soo Jung yang meneriakkan namanya. Hehehe..
Pulang ke rumah, Pul Ip mendapati sang Ibu kembali bersama pacarnya. Lama-lama Pul Ip kesal dan berkata, “Ahjussi, kenapa kau disini setiap hari? Apa kau sedang mencoba mendapatkan uang dari Ibuku? Ibuku tidak punya uang!! Sadarlah Ibu, sadar..” Ibunya marah, mengatakan bahwa Pul Ip-lah yang seharusnya sadar. Karena baginya, Pul Ip masuk Chun Ha itu hanyalah mimpi semata. Pul Ip sedih mendengar perkataan sang Ibu. Sambil menangis Pul Ip meninggalkan rumahnya. Beruntung ia bertemu dengan Baek Hyun yang sedang bekerja mengantar makanan dengan sepeda motornya. Cepat-cepat Pul Ip menghapus air matanya. Karena sudah malam juga, Baek Hyun mengajak Pul Ip untuk ikut bersamanya sambil berjalan-jalan sebentar (Haduh,, pegangannya erat banget tuh. Panas nih.. xixixi).
Selesai mengantarkan makanan, mereka duduk di sebuah taman dan Pul Ip pun memulai ceritanya.
Pul Ip: “Hidup dengan Ibuku sepertinya tidak pernah bahagia.”
Baek Hyun: “Apakah kau tidak pernah mencoba mengingat saat-saat kau bahagia?”
Pul Ip: (Menggeleng) Di sisi lain, jika sudah kesal karena Ibuku, aku masih bisa bertoleransi. Tetapi sekarang ada harapan. Jika aku berhasil masuk Universitas, aku bisa meninggalkan rumah.”
Baek Hyun: “Chun Ha?”
Pul Ip: “Aku tidak yakin dengan itu. Aku akan belajar dengan giat dan menjadi mandiri dengan hidup sendiri jika aku menjadi mahasiswa.”
Baek Hyun: “Itu berarti kau berharap pada Kang Seok Ho.”
Pul Ip: “Kau sepertinya tidak suka dengannya.”
Baek Hyun: “Tidak. Rasanya, kau dan yang lainnya diperalat olehnya.”
Pul Ip: “Itu tidak benar. Bagaimana mungkin aku yang ingin benar-benar belajar malah diperalat?!”
Baek Hyun: “Bukan begitu,. Apa kau bisa masuk Chun Ha hanya karena giat belajar?” walau demikian, apa kau benar-benar bahagia?”
Pul Ip: “Tapi, bukannya bagus untuk memiliki target?” karena itu aku giat belajar.”
Baek Hyun: “Kau bercanda,, otakmu sudah dicuci olehnya. Aku tidak suka.”
Pul Ip: “Apa kau merasa nyaman dengan mengatakan hal ini? Walau tidak tulus..”
Baek Hyun: “Mengapa kau pikir aku tidak tulus?”
Pul Ip: “Lupakan saja!”
Pul Ip beranjak pergi lantaran kesal dengan Baek Hyun. Baek Hyun memanggilnya, “Gil Pul Ip!” Pul Ip berbalik dan berkata, “Kau masih seperti itu. Selalu membuat orang lain merasa kesulitan.”
Esoknya, Guru Anthony dan Guru Soo Jung mempersiapkan kompetisi. Guru Soo Jung bersama dengan dua orang siswa yang dikenal pintar dalam pelajaran Bahasa Inggris. Sedangkan Anthony menggunakan metode penghafalan dengan menari-nari kepada para siswa kelas khusus.
Guru Anthony: “Murid-murid, apa kau lebih terasa senang sekarang?”
Semuanya: “Ya!”
Guru Anthony: “Walaupun Baek Hyun dan Pul Ip yang hanya akan menjadi perwakilan, namun semuanya harus tetap ikut mempelajarinya.”
Baek Hyun: “Kita tidak bisa menang walau kita terus belajar. Bagaimana bisa menulis essay hanya dengan belajar selama 4 hari?”
Guru Anthony: “Jangan khawatir. Kita memiliki senjata rahasia. USB!”
Lalu sang Guru memperlihatkan 100 ungkapan Bahasa Inggris untuk mereka hafalkan. Karena sebagian besar merupakan isi dari essay yang nanti akan dilombakan. Ia meminta mereka untuk menghafal 20 ungkapan pertama. Namun sebelumnya Pul Ip meminta izin pada Guru Anthony untuk memberikan cetakannya agar mudah dihafal. Tetapi Guru Anthony menolak karena itu merupakan hasil tulisannya yang takut akan tersebar. Maka itu, ia meminta agar mereka dapat menghafalnya menggunakan otak secara cepat.”
Di lain kelas, Guru Soo Jung pun sama sibuknya dengan Anthony. Saat menjelaskan materi essay untuk kompetisi, salah seorang murid laki-lakinya yang bernama Kim Sang Hoon sedang mengerjakan PR Matematika. Ketika disapa oleh wanita itu, dengan sombongnya Sang Hoon mengatakan bahwa dirinya sudah paham betul dengan materi yang diajarkan. Ia meminta Guru Soo Jung untuk hanya mengajarkan Lee Yee Ji, murid perempuan yang berada disampingnya.
Dihalaman sekolah, Pul Ip berusaha menghafal ungkapan-ungkapan yang diajarkan Guru Anthony. Tiba-tiba Yee Ji datang dan merendahkan kemampuan Pul Ip. Pul Ip jelas kesal mendengarnya. Tidak lama Chan Doo datang memanggil Pul Ip. Namun Yee Ji yang malah balik menyapa, “Chan Doo oppa, aku ingin memberitahumu sesuatu.” dan membawa Chan Doo pergi ikut dengannya. Baek Hyun berdiri agak jauh dibelakang Pul Ip. Pul Ip semakin kesal dengan suasana disekitarnya.
Kembali ke kelas khusus, Anthony melarang Bong Goo untuk membuka kamus saat membaca essay. Ia memberi pelajaran baru, “Kau akan banyak menemukan kata-kata yang tidak kau ketahui. Jangan menyerah! Lingkari kata-kata itu dan terus membaca. ”Tapi kami tidak mengerti. Bagaimana kami bisa, kami tidak tahu apapun.” Kata Baek Hyun. “Benar! Kau benar. Karena itu aku meminta kalian menghafal ini (menunjukkan kembali ungkapan-ungkapan itu melalui layar dari proyektornya).
Chan Doo sedang menghafal ungkapan Bahasa Inggris dari Guru Anthony. Tiba-tiba telepon rumahnya berdering. Saat hendak menjawab telepon tersebut, Ibunya datang dan meminta Chan Doo untuk tidak mengangkatnya. Ternyata teman Ibunya menelepon. Orang itu juga bertanya mengenai kabar Chan Doo. Namun, Ibunya berbohong dengan mengatakan bahwa Chan Doo sedang berada di Boston bersama dengan Kakak dan Adiknya. Chan Doo yang mendengarnya merasa sedih. Ayahnya menjelaskan bahwa Chan Doo dikatakan sedang bersekolah diluar negeri. Ia diminta untuk tidak menjawab telepon sekalipun itu. Chan Doo beranjak ke kamarnya. Mencoba menelepon Pul Ip, namun sayangnya Hp gadis itu tidak aktif. Ia bergumam sendiri, mengatakan bahwa dirinya ingin tetap selalu bisa dekat dengan Pul Ip.
Sementara itu, Baek Hyun pun sama halnya dengan Chan Doo. Memikirkan saat Pul Ip begitu erat memegang perutnya sambil tersenyum. Tiba-tiba, Hyun Jung datang dan memberikan sekotak cokelat pada Baek Hyun. Hyun Jung mengetahui bahwa Nenek Baek Hyun sedang sibuk bekerja. Begitu hendak menyuapi cokelat itu ke mulut Baek Hyun, Nenek Baek Hyun datang dan segera mengusir Hyun Jung dengan menggunakan sapu ijuk. Terang saja Hyun Jung ketakutan dan beranjak pergi. Namun, sebelum Hyun Jung pergi, Nenek meminta cokelat yang dibawanya itu untuk dimakannya sendiri.
Seok Ho mendatangi sebuah bar, dimana tempat dirinya mengadakan pertemuan dengan seorang perempuan bernama Lee Eun Yoo. Ternyata wanita itu diminta Seok Ho untuk mengajar para siswa di kelas khusus.
Hari dimana kompetisi untuk memenangkan jabatan sebagai seorang Guru Bahasa Inggris dikelas khusus tiba juga. Pul Ip terlihat sangat gugup. Untuk mengusir rasa gugup Pul Ip dan Baek Hyun, Chan Doo beserta yang lainnya termasuk Guru Anthony menyanyikan lagu (I Have A Dream) untuk mereka. (Ya ampun,, xixixi.. Nyanyinya ditambah dance ‘Bo Peep Bo Peep’-nya T-Ara. Wkwk.. Hyun Jung aka Park Ji Yeon suaranya emang bagus. Hmm,, Kalo inget ‘Little Kim Tae Hee’ ini di T-Ara, beda banget sama disini. Wah,, jadi makin suka Ji Yeon deh!).
Tiba-tiba Seok Ho beserta Guru Soo Jung, Sang Hoon, dan Yee Ji datang ke kelas kusus untuk memulai kompetisi. Hyun Jung memberi semangat, “Suamiku, semangat!” dan dibalas senyuman oleh Baek Hyun. Wah,,,^^
Saat memulai mengerjakan essay, Baek Hyun dan Pul Ip kesulitan dalam membuat kalimat. Namun, dengan perlahan keduanya mulai berpikir dan mengerjakannya sebaik mungkin. Begitu waktu habis, Guru Soo Jung diminta untuk memeriksa jawaban Pul Ip dan Baek Hyun. Begitu juga Guru Anthony sebaliknya. “Tingkat keterampilannya tinggi. Tapi aku tahu lebih banyak darinya.” Gumam Guru Anthony. Sambil mencoret jawaban yang salah pada kertas milik Sang Hoon dengan pena berwarna merah, tiba-tiba Sang Hoon berdiri dari kursinya, “Ada apa ini?” “Ini bukan ‘Overcame’, seharusnya ‘Overcome’. Kata Guru Anthony menjelaskan. Sang Hoon berpasrah, “Oh, itu mudah. Tapi, aku bingung,,”
Setelah lama diperiksa, akhirnya pasangan Yee Ji-Sang Hoon kalah dengan hanya memperoleh 92 poin. Sedangan Pul Ip-Baek Hyun memperoleh 93 poin. Sang Hoon tidak percaya. Ia marah dan keluar kelas lebih dulu. Yee Ji memberi selamat pada Pul Ip dengan terpaksa, “Chukae, Eonni!” Pul Ip pun mengucapkan terima kasih padanya. Sebelum pergi dari ruangan, Guru Soo Jung mengatakan bahwa Pul Ip dan Baek Hyun telah melakukan hal yang terbaik. Seok Ho menatap dengan rasa simpati karena Guru Soo Jung telah kalah dalam kompetisi ini.
Guru Soo Jung menyendiri di sebuah kelas. Guru Anthony datang menemuinya dan mengatakan bahwa dirinya telah membuat kesepakatan yaitu kembalinya Guru Soo Jung sebagai Guru bahasa Inggris. Guru Soo Jung menolak, ia meminta agar Guru Anthony saja yang tetap mengajar mereka di kelas khusus. Guru Anthony bingung..
Belum lagi, ternyata Guru Soo Jung meninggalkan surat pengunduran dirinya di meja Kepsek Ma Ri. Lalu Kepsek Ma Ri segera menemui Guru Cha dan Seok Ho untuk memberitahu akan hal itu. Guru Cha marah. Ia mencari Guru Anthony dan begitu ditemuinya, Guru Cha memarahinya habis-habisan Ia berpikir bahwa Guru Anthony-lah penyebab kepergian Soo Jung dari sekolah. Dan satu hal pun terbongkar, ternyata Guru Anthony merupakan murid Guru Cha yang amat dibencinya. Guru Cha bertindak, “Kalau dia tidak pergi, Aku yang akan pergi sekarang!!” lalu Guru Cha pergi meninggalkan tanggung jawabnya di kelas khusus.
Seok Ho kelabakan dengan berbagai masalah yang terjadi. Ia meminta Kepsek Ma Ri untuk menggantikan Guru Cha menyerahkan soal-soal tes kepada para siswa kelas khusus sementara dirinya pergi mencari Guru Cha dan Guru Soo Jung.
Kepsek Ma Ri mencoba menelepon Guru Soo Jung namun Hpnya tidak aktif. Ia mengirim pesam suara yang mengatakan bahwa Guru Soo Jung telah merepotkannya dengan pergi dari sekolah tanpa pamit. Baek Hyun yang keluar kelas kaget mendengar perkataan Kepsek Ma Ri. Ia marah begitu tahu Guru Soo Jung mengundurkan diri dari sekolah. Begitu juga teman-temannya yang langsung keluar dari kelas.
Seok Ho pergi ke rumah Guru Cha namun sayang gerbangnya terkunci. Mencoba menelepon Guru Soo Jung, ternyata orang lain yang mengangkatnya. Mendengar perkataan orang itu di telepon, Seok Ho tertegun, “Apa???” Ia berlari sampai tiba disebuah rumah makan. Rupanya Guru Soo Jung mabuk berat. Lalu Seok Ho menggendong Guru Soo Jung sampai di Rumah Sakit.
Setelah beberapa saat tertidur di Rumah Sakit, Guru Soo Jung terkejut begitu tahu dirinya sudah berada di Rumah Sakit + Seok Ho yang juga tertidur di kursi. Alhasil, paginya (Seok Ho udah pergi) Guru Soo Jung mendapati Handycam berisi rekaman dirinya saat dirinya mengatakan bahwa akan tetap menerima apapun yang Seok Ho katakana demi majunya sekolah Byung Moon. Ia juga mendapati kertas bertuliskan “Guru Cha Pergi karena kau. Kau harus bertanggung jawab.”
Sementara itu, Seok Ho terkejut karena melihat suasana kelas khusus yang kosong tanpa kelima siswanya tersebut. Selain itu, di papan tulis tertulis sebuah kalimat “Kelas Khusus Dibubarkan!” Salah seorang Guru bertanya pada Seok Ho, “Semuanya keluar dari kelas khusus, apa yang akan kau lakukan??”
*Nb: Wah,, maaf banget yah jadi kayak cerpen begini nulisnya.. Xixixi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar