Januari 17, 2011

[Sinopsis] Baker King Episode 23

Episode yang menguras air mata, hiks..(tapi Baker King memang spesialis pengurai air mata)

Ini kejadian sebelum Tak Goo mewakili Pal Bong Bakery. Setelah indera penciuman dan perasanya pulih, ia menghadap In Mok dan para senior untuk mewakili Pal Bong Bakery. In Mok tidak setuju, menemukan cara fermentasinya tidak berarti kau bisa menciptakan kembali roti Bong.

Tak goo : Boss! Kau kira bagaimana cara aku menemukan biang fermentasinya? Sejujurnya, aku sudah pernah makan roti Bong milik Guru sebelumnya.

Flashback, Guru PalBong menemukan Tak Goo kecil yang menangis, dan memberinya roti Bong, makanlah, perutmu pasti lapar setelah menangis.
Tak goo kecil makan dengan lahap, kau pasti sangat hebat. Roti ini enak sekali.

Kembali ke masa kini, Tak Goo menjelaskan saat ia mencium biang fermentasinya, ia ingat kejadian waktu itu. Aromanya mirip sekali dengan aroma roti yang aku makan saat itu, jadi kumohon serahkan padaku. Aku pikir aku bisa melakukannya, Boss.

Sekarang kembali ke lokasi penilaian kembali, Evaluasi Roti Bong akan dinilai oleh tujuh juri dari Baker's Skill Association (Asosiasi Penilai Keahlian Tukang Roti) di depan kalian. Kami akan mulai dengan bahan-nya.
Baik Tak goo dan Ma Joon menggunakan bahan sama, Makguli.

Juri berkata sekarang silakan mulai membuat Roti Bong.

Tak Goo dan Ma Joon mulai demo membuat roti (Sayang di ulang tahun Indosiar kemarin mereka tdk mengundang Yoon Shi Yoon dan Shi Joon demo roti ya, kalau diundang pasti seru hehe.., Indosiar, undang Yoon Shi Yoon lah, demo membuat roti sama Bu Sisca Soewitomo kek.)

Tangan mereka berdua sibuk kerja, tapi pikiran mereka sibuk komentar. Di benak Ma Joon, isinya hanya bagaimana mengalahkan si brengsek Kim Tak goo. Ia menemui Han sung Jae, dan berkata : aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi buatlah aku menang. Bagaimanapun caranya, aku harus membuat resep roti Bong menjadi milik-ku.

Han : Aku mengerti maksudmu, tunggu saja. (Han menyuap anggota juri)

Isi otak Ma Joon : Sekuat apapun usahamu, kau tidak bisa mengalahkanku kali ini, Kim Tak Goo

Isi otak Tak Goo : Aku disini tidak untuk mengalahkan siapapun sekarang. Demi keluarga Pal Bong Bakery yang mempercayai orang sepertiku yang bukan siapa-siapa...demi guruku, dengan hati penuh rasa terima kasih hari ini untuk melindungi hati mereka. Inilah mengapa aku membuat roti ini sekarang.

Selesai, dan penilaian dimulai. Karena Han sudah terlebih dulu menyuap para juri, maka hasilnya bisa diprediksi tapi ketika tiba ke juri terakhir, ternyata juri ini memberi suara untuk Pal Bong Bakery. 

Sudah dapat hasilnya! 4 dari 7 orang juri mengakui ke-otentikan roti Bong Pal Bong Bakery, dengan ini Guru Pal Bong tetap mempertahankan gelar Master-nya. Kalian berdua sudah bekerja dengan keras.

Pihak Pal Bong sangat gembira, kau hebat Tak Goo! Tak Goo! kau sudah bekerja keras! Kau harapan Pal Bong Bakery, Tak goo berkali-kali mengucapkan terima kasih pada para seniornya.

Sementara Ma Joon tidak terima dan mendatangi juri terakhir, ini tidak seperti yang kau janjikan! 
Juri itu membenarkan, saat aku makan roti itu, aku mengubah pikiranku.

Ma Joon : Apa?
Juri : Uang mungkin hebat dan ini adalah dunia yang mengejar uang, tapi sungguh salah bagi seorang tukang roti untuk menyangkal roti itu setelah merasakannya. Roti itu nyata.

Guru Pal Bong akhirnya sadar dan Ayah Mi Sun memberikan roti Bong buatan Tak Goo. Kami bisa melindungi kehormatan ayah dengan ini. 

Tak Goo keluar dan melihat guru Choon Bae, Kakek! Apa kau tidak ingin masuk dan mengucapkan salam pada guru?
Guru Choon Bae : apa kau minta aku berlutut di depannya?

Tak Goo : Tidak, bukan itu maksudku. Sebenarnya, Guru sakit keras. Aku hanya berpikir apa kau mau menemuinya demi masa lalu dan membuat perdamaian.

Guru Choon Bae : Apa yang kau masukkan ke dalam-nya?
Tak goo : Huh?

Guru Choon Bae : Saat kau mengeluarkan adonan yang sudah terfermentasi, aku tahu semuanya sudah selesai. Apa yang membuat aroma itu?
Tak Goo : Itu tepung beras.
Guru Choon Bae : Tepung beras? tepung beras..ya..tepung beras akan membuat aromanya semakin kuat. Aku mengerti.

Guru Choon Bae : Sepertinya roti Kak Pal Bong selalu layak untuk ditunggu, meskipun memakan waktu, ia ingin membuat roti yang lebih baik untuk tubuh (kesehatan). Aku selalu frustrasi dan berpikir kalau Kak Pal Bong itu menyedihkan, pada akhirnya Kak Pal Bong yang jalan perlahan memenangkan segalanya. Dan aku, yang hanya mengandalkan indera penciumanku yang istimewa, dan ingin sukses dengan cepat justru kembali ke titik awal. Semua keserakahanku tidak ada artinya.

Tak Goo : apa kau ingin pergi tanpa menemui Guru?
Choon Bae : Aku sudah makan roti Bong buatanmu, aku anggap itu sebagai salam perpisahan.

Gu Ma Joon pulang ke rumahnya, ia menemui Presdir di perpustakaan. Ayah aku pulang, tapi aku tidak lulus.
Presdir : Kau sudah bekerja keras. Pergilah ke atas dan istirahat.

Ma Joon : Tapi aku menemukan resep roti Bong. Seorang pria yang adalah teman guru Pal Bong mengatakan resepnya padaku. Aku menemukan bahan dan biang fermentasi untuk roti Bong dan aku punya jurnal yang mencatat tahap-tahap fermentasi. Jurnal ini mungkin akan berguna untuk produksi masal di pabrikmu. Apa kau mau melihatnya?

Presdir : Jika itu resep Guru Choon Bae, aku tidak membutuhkannya.
Ma Joon kaget. Presdir berkata ia tidak ingin mempelajari resep dari orang semacam itu dan membuatnya di pabriknya.

Tapi Ayah...
Presdir : Aku tidak pernah menginginkan resep roti Bong darimu, dan aku tidak pernah memintamu untuk menerima sertifikat pengakuan dari Guru. Itu bukan yang kuinginkan darimu. Ku harap kau akan mengerti itu, Ma Joon.

Ibunya menghibur Ma joon, jangan pikirkan kata2 ayahmu, kau akan segera menjadi penerus Geoseong. Tidak perlu kau menyusahkan dirimu dengan toko roti kecil yang bisa tutup kapan saja. Kuatkan hatimu dan siapkan dirimu untuk masuk ke perusahaan. Aku juga berpikir untuk segera mengurus pernikahanmu. 

Ny. Seo minta, hentikan semua kencanmu dengan Shin Yu Kyung itu atau siapa itu! Tidak perlu kau membuang waktu dengan sesuatu seperti itu, Ma Joon!

Ma Joon : apa kau lupa perkataanku? aku tulus dan serius mengenainya.

Ny. Seo : Menikah adalah politik dan bisnis. Ny. Seo berkata kalau Presdir akan memasukkan Tak Goo dalam perusahaan, jadi kau harus siap, meskipun dia memaksa memasukkan Tak Goo, kau tidak akan tersentuh. Jadi fokuslah, Gu Ma Joon.

Ma Joon masuk ke kamarnya dan mengeluarkan gelang Ny. Seo. Apa mungkin Ma Joon ingin memeras ibunya agar di-ijinkan menikahi Shin Yu Kyung? let's see...

Pal Bong Bakery menghadapi cobaan lagi. Beberapa pelanggan mendatangi Pal Bong Bakery dan marah2, mereka berkata kalau rotinya sudah tercemar. Mereka berkata ada aroma bubuk besi. 

Yang In Mok dan semua staf menghadapi mereka, maafkan kami pelanggan, tidak mungkin toko roti kami akan membuat kesalahan seperti ini. Kami percaya dengan kebersihan dan pengelolaan bahan yang baik. Pasti ada kesalahan.

Seorang pelanggan marah, apa maksudmu kau menuduh kami sengaja menaburkan bubuk besi? aku akan melapor pada yang berwenang.

In Mok pusing, apa yang kalian inginkan? Mereka minta kompensasi, 100 ribu won tiap orang! 

Keluarga Pal Bong Bakery pusing, jika 100 ribu won per orang dan itu ada 10 orang, maka total 1 juta Won! In Mok berkata ia akan membayar kompensasi. Jika ia tidak melakukan ini maka bisnis mereka akan ditutup dan nama baik Ayah selama 40 th akan sia-sia.

Tak Goo protes, ini tidak adil, kita tidak melakukan kesalahan. In Mok memperingatkan, Ayah sedang sakit, kita urus masalah ini diam-diam sampai selesai agar Ayah tidak perlu mendengar mengenai ini dan jadi semakin parah.

Tak Goo melihat sebuah mobil mencurigakan, ia tahu ada yang tidak beres. Jin Gu sudah mencatat nomor plat mobil itu dan akan segera mengecek pemiliknya. Keduanya tahu pasti ada dalang di balik kekacauan ini. 

Nanti mereka akan tahu kalau pemilik mobil itu adalah Geoseong. Tak Goo sadar kalau semua masalah ini akibat dirinya.

In sook ingin menjodohkan Ma Joon dengan putri grup Seo Chang, namanya Na Jin. Ny. Seo mengajak Na Jin belanja ke dept. store elit langganan mereka (mungkin milik Kim Joo Won hahaha).
Ada satu pelanggan yang tidak diharapkan, Kim Mi Sun. In Sook langsung kaget, apa yang kau lakukan di sini?

Mi sun berkata ia belanja dan tanya mengenai Na Jin, itu pasti calon menantumu ya. Oya, Presdir meninggalkan ini. Mi sun mengulurkan dasi Presdir.

In Sook terbakar amarahnya, apa? Mi Sun sengaja memanasinya, dia tidak cerita? dia tinggal di rumahku selama 2 hari setelah kecelakaan mobil, dia melupakan ini. In Sook marah sekali lalu mengajak Na Jin pergi saja, ia tidak enak badan.

Keluarga Gu makan bersama, In Sook tanya kapan Presdir akan memasukkan Ma Joon ke dalam perusahaan. Tapi presdir hanya berkata itu keputusan perusahaan. In Sook tanya lalu Kim Tak Goo, posisi apa yang akan kau berikan untuknya, anak tanpa pendidikan dan pengalaman itu.

In sook mengingatkan ada makan malam dengan keluarga grup Seo Chang, kalian semua harus hadir. Tapi Ma Joon mengambil kesempatan ini untuk mengatakan tentang Yu Kyung pada ayahnya. Kalau ia tidak tertarik dengan wanita selain Shin Yu Kyung.

Ibunya marah sekali dan minta suaminya melarang Ma Joon. Kau tahu apa artinya mengikat hubungan keluarga dengan Grup Seo Chang. Presdir berpikir sebaliknya, kalau kau punya waktu, bawa dia. Presdir pergi. In Sook meradang.

In Sook tidak terima dan menemui suaminya, Apa kau ingin mengakhiri hubungan dengan grup Seo Chang?

Presdir berkata kalau Ma Joon tidak ingin menikah dengan putri mereka dan lagi untuk pertama kalinya Ma Joon melihat mataku saat menyatakan niatnya. Setelah mengatakan kalau ia akan belajar tentang roti pada usia 12 th, ia tidak pernah melihat mataku dan menunjukkan keinginan-nya seperti itu.

In Sook marah, dan menyinggung kenapa suaminya menemui Mi Sun lagi. Ia tidak suka. Apa suaminya sengaja mengijinkan Ma Joon dengan alasan agar Ma Joon tidak menyesal, seperti kau menyesal menikah denganku?
Presdir heran, apa yang kau takutkan? kau memiliki segalanya?

In Sook : Aku takut kehilangan dirimu! Aku takut kau akan meninggalkanku!

Pal Bong Bakery akhirnya ditutup. Tak Goo tahu Geo Seong ada di balik ini, akhirnya ia memutuskan kesana.

Yu Kyung menghadap Presdir Gu. Yu Kyung minta maaf karena sudah menyebabkan masalah. Presdir berkata memang tidak terduga tapi ia lega. Semuanya hanya satu kali, waktu muda dan waktu untuk mencintai, lalu semua akan berlalu dalam sekejap. Kumohon kau menjaga dan mendukung Ma Joon dengan tulus, dia adalah anak yang sangat kesepian.

Yu Kyung : Presiden!
Gu Il Jung : Aku hanya tahu bekerja, dan tidak terlalu bagus dalam menyatakan kasih sayang pada anak2ku, jika kau bisa memberikan yang tidak bisa kuberikan. Aku akan sangat berterima kasih.

Yu Kyung berkata ia banyak kekurangan, ia tidak punya orang tua dan datang dari panti asuhan. Apa tidak apa-apa? Presdir berkata selama Yu Kyung dengan tulus ada di sisi Ma Joon, itu cukup bagiku. presdir juga minta Yu Kyung kerja lagi di posisinya semula mulai minggu depan.

Yu Kyung keluar dan menemui Ma Joon di lobi. Ma Joon lega ketika mendengar kalau ayahnya merestui mereka dan sepertinya mulai ada chemistry diantara pasangan ini. 

Kim Tak Goo datang. Ma Joon kaget, Yu Kyung juga merasa tidak enak. Tapi kali ini Tak Goo datang bukan karena Yu Kyung. Tidak sama sekali. Ia ingin ketemu Presdir. Tak Goo ingin tanya mengenai masalah penutupan Pal Bong Bakery, apa Presdir tahu masalah itu?

Ma Joon menyeringai, oh itu. Ya aku lihat di koran. Apa yang ingin kau minta dari ayah? 
Tak Goo : Kau tidak perlu tahu.
Ma Joon : Jangan mengganggu ayah dengan toko roti kecil itu.

Tak Goo marah, itu adalah tempat dimana kau pernah tinggal dan guru Pal Bong adalah gurumu.
Ma Joon : Aku minta maaf, tapi guru Pal Bong tidak lagi ada dalam ingatanku. Aku tidak peduli apakah bisnisnya ditutup atau namanya hancur. Mengerti?

Tak Goo : Ada apa denganmu, Ma Joon? Apa kau melakukan ini karena kau marah setelah kalah dalam kompetisi dan mengacaukan Roti Bong? jawab aku, ini kerjaanmu atau bukan?

Ma Joon : Bagaimana kalau iya? Apa yang akan kau lakukan?

Ma Joon teriak, seret dia dari kantor cepat! Tak Goo tidak percaya, dia guru kita! Guru Pal Bong adalah guru kita!

Akhirnya Tak Goo tidak tahan dan menyerang Ma Joon, dasar brengsek! Ma Joon membalas, kau mau mati? Keduanya berkelahi. 

Yu Kyung panik, tidak Ma Joon! hentikan Tak Goo! Jangan pukul dia.

Presdir Gu datang : Tolong hentikan, Tak Goo. Apa yang kalian lakukan? Kenapa..jelaskan padaku ada apa ini, Tak Goo.

Tak Goo : Pal Bong Bakery ditutup. Guru sedang sakit parah. Aku datang karena sepertinya orang dalam mobil itu terlibat. Kumohon katakan yang sebenarnya, Presiden, aku minta maaf karena menyebabkan ini, Presiden.

Tak goo pulang malam-malam ke Pal Bong Bakery, ditunggu oleh Yang Mi Sun dan Kak Jin Gu. Tak Goo! kau pergi kemana tanpa pamit? Apa kau tahu aku sangat mencemaskanmu?

Tak Goo : Maafkan aku Mi Sun. Aku melanggar janjiku. Maaf, karena membuat semua susah karena aku. Itulah mengapa aku tidak tahan (janji Tak goo untuk tidak menggunakan tinjunya dalam mengatasi masalah.)

Han Sung Jae menghadap Presdir, ada apa Presiden?

Gu sudah sangat marah dan ia membuat keputusan sekarang : Kau yang melakukan ini? Kau merusak kehormatan guruku dan membuat Pal Bong Bakery ditutup. Kau yang membuat semua ini kan?

Han : Presiden, aku kira ada kesalahpahaman.

Presdir Gu : Kenapa kau lakukan ini? Apa karena Tak Goo? Kau mengganggu anak itu dan merencanakan ini, tidak cukup kau berani menyakiti anakku, kau juga menyakiti guruku! aku tidak bisa lagi mengijinkan ke-kurang ajaran dan kejahatanmu. Aku akan memberimu waktu satu minggu. Selesaikan semua urusanmu dalam satu minggu dan masukkan surat pengunduran dirimu. Apa kau mengert?

Presdir langsung minta sopirnya mengantarnya ke Incheon, ke tempat guru.

Guru Pal Bong mengalami gejala Lazarus (kondisi sehat sebelum meninggal dunia)

Guru Pal Bong tiba-tiba bangun dengan lemah dan memanggil Tak Goo.
Tak goo : Guru! Apa kau sudah sehat sekarang? Kau sudah lebih baik?

Guru Pal Bong : Tak Goo, ganti bajumu dengan baju koki dan ikut aku.
Tak Goo : Guru? apa kau benar2 sehat? aku pikir kau seharusnya tidak tiba-tiba bergerak seperti ini.

Guru Pal Bong : Bawakan adonan-nya.
Tak Goo : huh?
Guru Pal Bong : Roti..aku ingin membuat roti.

Tak Goo mengerti dan dengan senang hati membantu gurunya membuat roti. Percakapan mereka sederhana tapi menggambarkan kedekatan keduanya dan juga kesukaan mereka akan roti. Serta filosofi hidup Guru Pal Bong.

Guru Pal Bong : Tak goo-ah, kenapa kau suka roti?
Tak goo : Aku suka aroma hangat dari dalam roti.

Guru Pal Bong : Begitu ya,
Tak goo balik tanya, kenapa guru suka roti? Gurunya menjawab, aku suka karena itu adalah sesuatu yang dimakan orang. 

Tak Goo : Ah ya..baik, kalau begitu aku akan mengganti jawabanku menjadi itu juga.

Gurunya geli dasar anak nakal. Tak goo mencemaskan Guru Pal Bong, apa tidak apa-apa, badan Guru belum sehat benar.

Guru Pal Bong terlihat puas, tidak, membuat roti lagi setelah sekian lama, membuat tubuh dan pikiranku terasa sehat.

Guru Pal Bong memberikan nasihat2nya yang terakhir, Tak Goo, hidup adalah mengalami. Mengalami susah dan sedih. Mengalami waktu-waktu baik dan bahagia.

Tak goo : Ya.
Guru Pal Bong : Dan bukankah..Tae Jo adalah satu-satunya adikmu? Dia adalah orang yang harus kau jaga sepanjang hidupmu. Aku mendengarnya dari ayahmu.

Tak goo kaget, guru.
Guru Pal Bong : Satu hal yang kusesali dalam hidup adalah membiarkan satu-satunya temanku pergi seperti itu. Alasan mengapa aku tidak bisa lagi membuat roti Bong adalah rasa sakit karena kehilangan temanku. Tidak ada yang lebih penting di dunia ini daripada orang.

Tak goo : Ya, Guru.
Guru Pal Bong : Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang Tak Goo?

Tak Goo : Aku harus menunggu sampai semua roti matang.

Guru Pal Bong duduk dan berkata aku akan menunggu, lalu kilasan saat pertama kali Tak Goo kecil datang, kau hanya anak kecil penuh luka batin, tapi sekarang kau sudah besar. Apa yang akan terjadi dengan anak itu..

Guru Pal Bong ingat semua tentang Tak Goo, dan dalam hati berkata : Hidup itu seperti bunga diladang jadi setelah layu, tidak akan ketahuan lagi dimana dia pernah ada. Tapi, aku sangat bahagia bertemu denganmu...di akhir hidupku, Tak Goo.

Rotinya matang. 

Guru, rotinya sudah matang. Apa dia tidur? Guru? rotinya sudah matang. Tangan Guru Pal Bong terkulai. Tak Goo tertegun. Guru?

Sementara Mi Sun bingung mencari kakeknya dan juga Tak Goo, kemana mereka? Ayah Mi Sun bingung.

Tiba2 Presdir datang, In Mok. 
In Mok : Kak Il Jung.
Presdir : Ada apa?

In Mok berkata kalau guru Pal Bong sakit tapi tiba2 menghilang, Kami akan mengecek apakah guru bersama Tak Goo.

Rombongan itu bergegas ke dapur toko. Mi sun memanggil-manggil Tak Goo, mereka terpana dengan pemandangan di depannya.

Tak Goo dalam posisi berlutut di depan Guru Pal Bong yang sudah meninggal dunia, roti terakhir buatan Guru ada di atas meja, tapi Tak goo seperti dalam penyangkalan, Diam Mi Sun, kau akan membangunkan guru.

Semuanya sadar, Guru Pal Bong tutup usia, GURU!!!

Spoiler ep 24 :


Kim Tak Goo, akhirnya muncul di kediaman keluarga Gu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"...감사합니다 gamsahabnida..."


"Kalo Tulisannya tidak terbaca/kelihatan, di sorot aja ya!!!"

Cute Polka Dotted Pink Bow Tie Ribbon



Gratisan Musik